Distro Linux
Distro Linux
Terpopuler
1. MX
Linux
MX Linux merupakan distro open source yang dibangun
menggunakan antiX dan MEPIS. Keduanya merupakan distro berbasis Debian. Distro
ini didesain untuk menyediakan sistem operasi yang elegan dan efisien untuk
bekerja. Distro ini dapat bekerja di dalam PC lama dengan spesifikasi yang
maksimal.
MX Linux merupakan distro Linux kelas menengah yang sangat
mudah untuk dikonfigurasi dan menawarkan user performa yang dapat diandalkan.
Distro ini sangat mudah untuk dikembangkan dan digunakan, bahkan untuk pemula
sekali pun.
2. Manjaro
Manjaro merupakan sistem operasi yang dibangun menggunakan
Arch Linux. Distro ini cukup menarik dan sangat cocok untuk mengganti MacOS
atau Windows. Saya sendiri pun saat ini menggunakan Manjaro sebagai sistem
operasi utama di laptop.
Komunitas Manjaro bertujuan membuat ‘keangkeran’ Arch
Linux tersedia untuk semua orang. Team pengembang mendesain manufaktur
perangkat keras secara khusus untuk Manjaro supaya pengalaman pengguna menjadi
lebih inklusif. Manjaro tersedia untuk arsitektur 64-bit di KDE, XFCE, dan
Gnome sementara komunitas mengelola dan memaksimalkan 32-bit dan arsitektur
ARM.
Seluruh edisi Manjaro menggunakan base yang sama, tapi
mereka menawarkan pengalaman yang lebih unik melalui desktop environment. Jadi
pastikan Anda memilih salah satu desktop environment yang paling cocok dengan
selera.
3. Mint
Linux Mint merupakan distro yang banyak disukai oleh
komunitas pengguna Linux. Distro ini terkenal mudah diakses dan sederhana.
Linux Mint menyediakan tiga tampilan MATE, Cinnamon, dan Xfce, yang mana
semuanya menawarkan fitur yang cukup powerful, stable, andal, dan user
experience yang cukup inovatif.
Linux Mint menyediakan fitur yang cukup menarik dengan user
interface dengan transisi yang cukup lembut. Anda pun mempunyai akses ke kumpulan
komunitas yang siap membantu Anda mengembangkan dan menjalankannya. Distro ini
merupakan produk dari kumpulan coder Ubuntu. Jadi jika Anda sudah pernah
menggunakan Ubuntu sebelumnya, pasti akan cukup familiar menggunakan distro
ini.
Distro Linux Terbaik Untuk Komputer Lama (Ringan)
1. Tiny
Core
Kebutuhan hardware minimal untuk Tiny Core Linux:
- RAM :
46 MB (recommended 64 MB)
- CPU :
Pentium 2
Tidak hanya ukurannya saja, fitur dan berbagai dukungan di
dalamnya juga akan membuat Anda terkesan. Distro ini menyuguhkan tampilan yang
minimalis dan beberapa aplikasi yang sudah terinstall. Jika Anda mempunyai komputer
yang sudah kuno, coba distro ini dan lihatlah komputer Anda seperti bangkit
dari kubur. Selain itu, proses booting cukup cepat dibandingkan
dengan sistem operasi lain.
Ada tiga varian distro Linux ini, yaitu
a. Versi
TinyCore disuguhkan untuk pengguna normal yang sudah familiar dengan GUI (Graphical
User Interface). Pemula dapat dengan mudah memahami berbagai fungsionalitas di
dalam versi ini. Versi terbaru dari distro ini hanya berukuran 15 MB saja.
Sangat kecil kan?!
b. CorePlus
merupakan sebuah file instalasi image dan bukan merupakan distribusi. File ini
sangat direkomendasikan untuk pengguna baru yang hanya mempunyai akses ke
jaringan wifi atau pengguna yang tidak menggunakan layout keyboard US.
c. CorePlus
sudah termasuk Core System pokok dan tools instalasi untuk menyediakan proses
setup dengan beberapa opsi; pemilihan ‘window manager’, dukungan wireless dari
banyak file firmware dan ndlswrapper –sebuah modul linux yang dapat
memanfaatkan driver windows (.inf) dalam proses instalasi wifi/wireless,
dukungan keyboard non-US, dan remastering tool. Versi terbaru dari
CorePlus hanya berukuran sebesar 72MB.
2. Puppy
Linux
Kebutuhan hardware minimal untuk menggunakan Puppy Linux:
- RAM:
64MB (recommended 256 MB)
- CPU: 333MHz
Puppy Linux sangat mungil dapat menghemat penggunaan RAM di
perangkat Anda dan membuat kinerjanya lebih cepat. Di dalam USB yang Anda
gunakan untuk menjalankan Puppy Linux, Anda juga dapat menyimpan berbagai macam
data pribadi. Versi Quirky 7.0.3 bahkan ukurannya lebih kecil daripada versi
yang sekarang, yaitu hanya 176MB..
Puppy Linux menggunakan JVM dan OpenBox windows manager secara
default sehingga membuatnya cukup cepat di dalam penggunaan resource. Jika
Anda menggunakan Puppy Linux di dalam komputer yang cukup tua, distro ini cukup
cocok Anda gunakan dan tidak menuntut spesifikasi grafis yang tinggi. Meskipun
begitu Anda dapat mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan ringan menggunakan
aplikasi dan tools yang sederhana.
3. Sparky Linux
Spesifikasi minimal untuk menggunakan Sparky:
RAM: 256 MB
of RAM for LXDE, e17, Openbox, GameOver and 384MB RAM for MATE, LXQt
CPU:
i486/amd64
Disk space:
5 GB of drive space
Posisi ketiga distro Linux terbaik untuk komputer lama
adalah SparkLinux. SparkyLinux merupakan distro Linux paling ringan seperti
halnya Puppy Linux dan Tiny Core. Tidak sampai di situ saja, SparkyLinux
terkadang menargetkan pengguna komputer modern. Jadi SparkLinux menyediakan dua
versi; versi ringan (base edition) untuk perangkat lama dan versi lengkap (full
edition) )untuk perangkat modern.
Distro Linux Terbaik
Untuk Pemula
1. Ubuntu
Saat mencari informasi mengenai Linux di internet,
bisa dipastikan Anda pasti menemui Ubuntu. Ubuntu merupakan distro Linux yang
sangat populer. Distro ini pula yang paling pas Anda gunakan untuk memulai
belajar sistem operasi Linux.
Ubuntu dikenal dengan motonya Linux for human beings (Linux
untuk manusia). Label tersebut muncul karena usaha gigih dari para
pengembang supaya Ubuntu dapat berguna secara universal. Anda dapat
mengoperasikan Ubuntu bahkan tanpa harus mempunyai kemampuan teknis. Hal
tersebut berarti Ubuntu mampu mengatasi kesan “Linux=Command Line”. Itulah yang
menyebabkan pengguna Ubuntu dapat berkembang cepat di seluruh dunia.
Ubuntu menawarkan proses instalasi yang cukup mudah.
Instruksi instalasinya mempunyai beberapa panduan bahasa dengan tampilan
sederhana. Anda pun dapat mencoba distro ini tanpa harus memasangnya ke dalam
perangkat, yaitu menggunakan USB stick.
Ubuntu menggunakan interface dengan nama Unity.
Unity menghadirkan tampilan sederhana dan membuat Anda dapat seproduktif
mungkin. Anda dapat membuat shortcut aplikasi favorit melalui dock yang
berada di sebelah kiri tampilan.
2. Linux
Mint Cinnamon
Di pencarian DistroWatch, sebelum munculnya MX Linux, Linux
Mint merupakan Linux yang paling populer dibandingkan dengan distro lainnya
dan ‘fans base’ distro ini terbilang cukup konsisten. Tampilannya
elegan dan anggun tanpa mengesampingkan tingkat pemrosesan yang andal.
Linux Mint menggunakan Desktop Environment (DE)
Cinnamon. Pengguna Linux baru akan lebih mudah memahami karena tampilan di
Cinnamon cukup familiar. Seluruh aplikasi dapat diakses sesuai dengan
kategorinya masing-masing. Jadi pengguna yang masih baru dan tidak tahu
kegunaan maupun informasi mengenai Linux dapat dengan mudah mengetahuinya.
Distro ini merupakan pengembangan dari kode program dasar
Ubuntu. Linux Mint menggunakan repository yang sama dengan Ubuntu. Jadi
pengguna tidak perlu khawatir masalah repository, karenaUbuntu melakukan
pembaruan pada umumnya hanya ketika program sudah final atau setelah beberapa kali
proses pengecekan. Hal ini berarti apa pun yang berada di repository Linux Mint
cukup aman karena pengguna tidak perlu berhubungan dengan crash atau gangguan
tidak terduga.
3. Zorin
OS
sedemikian rupa sehingga menjadi alternatif yang pas untuk
menggantikan Windows. Beberapa distro menyediakan tampilan sederhana berbeda
dengan Windows. Namun Zorin malah menampilkan seluruh tampilan mirip dengan
Windows.
Meskipun Zorin mempunyai keunggulan berupa tampilan yang
sudah didesain mirip dengan Windows, distro ini juga tidak mengesampingkan
faktor teknologi. Contohnya ketika membahas mengenai package manager.
Packet manager merupakan suatu konsep yang baru di
Linux rilisan terbaru. Tentu saja hal ini juga dimanfaatkan oleh Zorin yang
mempunyai aplikasi pre-installed yang cukup lengkap dan (sangat) banyak. Jika
masih kurang, Anda juga mempunyai akses ke Wine dan PlayOnLinux yang juga sudah
terinstall sebelumnya untuk menjalankan aplikasi Windows dan juga berbagai
macam game.
Sedangkan dari segi tema sendiri, selain memberikan tampilan
Windows, Zorin juga menawarkan tema yang cukup menawan yang disebut dengan
‘Zorin look changer’. Tema ini mempunyai beberapa pilihan kustomisasi yang
cukup lengkap dan bisa membuat distro Anda mirip dengan Windows 7, XP, 2000,
atau bahkan Mac. Anda pun akan merasa seperti pernah menggunakan distro ini
sebelumnya.
Distro Linux Terbaik
Untuk Gaming
1. Steam
OS
Steam OS merupakan distro untuk games yang cukup populer
dibandingkan dengan distro games lainnya. Distro ini dikembangkan oleh Valve
Corp –creator dari Steam. Jadi distro ini memang didesain untuk dapat
menjalankan beberapa games yang ada di aplikasi Steam.
Distro ini merupakan pengembangan dari Debian 8 (Jessie).
Secara default, Desktop Environment (DE) yang digunakan adalah GNOME.
Walaupun menggunakan GNOME, ada beberapa optimasi yang dilakukan seperti
memudahkan akses menggunakan joystick dan keyboard.
Steam OS mendukung beberapa varian graphics cards,
joystick/gamepads. Jika pada suatu kasus, driver untuk hardware tersebut
tidak tersedia, Anda dapat menginstalnya secara manual.
Sedangkan untuk kebutuhan hardware, Steam OS membutuhkan
hardware yang cukup tinggi seperti prosesor Intel atau AMD 64-bit, RAM 4GB atau
lebih, penyimpanan 200GB atau lebih, video card NVIDIA/AMD (RADEON 8500 dan
setelahnya) atau Intel, dan UEFI Firmware.
Kemudian kelebihan Steam OS antara lain:
- User
interface yang fleksibel.
- Mendukung
berbagai macam graphics card.
- Kompatibel
dengan berbagai tipe Joystick/gamepads.
- Mempunyai
koleksi games yang cukup banyak.
Walaupun begitu ada juga kekurangannya. Membutuhkan
spesifikasi hardware yang cukup tinggi. Hanya games steam yang tersedia
out-of-box.
2. Linux Console
Linux Console merupakan distro Linux yang cukup ringan untuk
bermain game console dan server untuk bermain game. Distro ini mendukung
beberapa games yang cukup menarik seperti Hedgewars dan Pinball.
Anda juga dapat menginstall game seperti Cuphead dengan
mengikuti panduan instalasi di
website. Proses instalasi Linux Console dapat Anda lakukan menggunakan Live
USB Stick atau menggunakan VMware/VirtualBox.
Linux Console mempunyai beberapa kelebihan, seperti tampilan
dan isi aplikasi yang cocok untuk anak-anak dan masih terus dikembangkan.
Selain itu, distro ini juga mendukung beberapa program untuk mengolah data,
aplikasi desain, emulator, dan masih banyak lainnya. Sayangnya, distro
ini tidak cocok untuk memainkan game berat. Jika Anda ingin memainkan game
berat lebih baik menggunakan Steam OS.
3. Batocera linux
Batocera.linux merupakan distro Linux yang cukup mengesankan
untuk bermain game retro. Anda dapat bermain game retro yang berasal dari
Atari, Super Nitendo, Dreamcast, dan beberapa GameBoyAdvance serta masih banyak
lainnya.
Anda tidak perlu untuk menginstall sistem operasi dengan
mempartisi hard disk di dalamnya. Anda hanya perlu sebuah USB dan menjalankan
proses booting langsung dari USB untuk memainkan game. Batocera.linux juga
menyertakan integrasi Kodia Media Center sehingga Anda bisa berganti menonton
film ketika bosan bermain game.
Ada beberapa kelebihan dari distro ini:
- Mendukung grafis Nvidia, tapi Anda harus mengaktifkannya dengan
mengikuti panduan yang berada di forum online.
- Tidak membutuhkan modifikasi hard disk.
- Mendukung Raspberry dan Odroids
Kemudian untuk kekurangannya sendiri, distro ini hanya dapat
digunakan untuk bermain game retro saja. Sedangkan ketika berjalan di Raspberry
dan Odroid hanya mendukung beberapa perangkat lunak. Namun bagi Anda yang ingin
iseng-iseng atau pecinta game retro, sangat disarankan untuk mencoba
menggunakan distro ini.
Distro Linux Terbaik
Untuk Server
1. CentOS
CentOS merupakan distro open source yang berkembang dari
komunitas penggiat Linux yang mengagumi OS Red Hat. Distro ini merupakan
turunan atau versi lain dari distro berbayar OS Red Hat Enterprise Linux. Saat
ini sudah ada CentOS 7 yang proses dukungannya sampai akhir tahun 2020 dengan
pembaruan maintenance sampai dengan Juni 2024. Hal ini berarti sampai dengan
tahun 2024 CentOS mendukung proses perbaikan permasalahan dan upgrade server ke
depan.
2. Fedora Server
Fedora merupakan distro Linux pengembangan dari Red Hat.
Fedora server memungkinkan Anda untuk mengembangkan dan mengelola server
menggunakan tool Rolekit. Sistem operasi ini juga didukung dengan PostgreSQL
Database Server.
Fedora Server juga mempunyai FreeIPA, memungkinkan Anda
untuk mengelola proses otentifikasi yang penting, mengakses informasi, dan
melakukan audit melalui satu lokasi sentral.
File Fedora Server berukuran sekitar 2,7 GB dan Anda juga
dapat mengunduh Netinstall Image yang berukuran 385MB.
3. Ubuntu Server
Pada bagian awal, kami sudah sedikit membahas mengenai
Ubuntu untuk desktop. Di samping populer sebagai distro desktop, Ubuntu juga
terkenal sebagai distro yang cukup kompetitif sebagai server.
Canonical, perusahaan pengembang Ubuntu sudah mengembangkan
versi Ubuntu Server yang Long Time Support (LTS), sama seperti versi
Ubuntu Desktop. Versi LTS mendukung sampai dengan lima tahun setelah rilis
–waktu yang cukup panjang. Lama waktu dukungan ini membuat Anda lebih mudah
menangani berbagai permasalahan server yang berulang. Canonical juga
mengumumkan rilis Ubuntu Server sama dengan versi Ubuntu Desktop.
Distro Linux Terbaik
Untuk Hacking dan Forensik
1. Kali
Linux
Setelah ‘kematian’ backtrack –distro Linux terkenal pada
masanya– munculah Kali Linux. Kali Linux saat ini terkenal sebagai ethical
hacking dan penetration testing yang paling populer. Distro ini
dikembangkan oleh Offensive Security mengambil beberapa komponen inti dari
Backtrack.
Kali Linux merupakan pengembangan dari distro Debian. Di
dalam distro ini terdapat sebagian besar penetration testing untuk keamanan dan
forensik. Dengan menerapkan model rolling release, setiap tool yang ada di
distro ini selalu dalam keadaan up-to-date.
Dibandingkan dengan beberapa distro hacking lain, Kali Linux
merupakan penetration testing platform yang paling modern saat ini. Distro ini
mendukung berbagai macam alat dan perangkat. Lebih jauh lagi, Kali Linux
menyediakan dokumentasi yang sangat lengkap dan komunitas yang terus
aktif hingga saat ini.
2. BackBox
BackBox merupakan pengembangan dari distro Ubuntu yang
bertujuan untuk melakukan penetration testing dan pengujian keamanan suatu
sistem. Distro ini merupakan satu di antara beberapa distro populer lain di
bidangnya.
BackBox mempunyai repositori perangkat lunak sendiri yang
menyediakan versi stable dari berbagai macam versi sistem dan tool network
analysis atau yang biasa dikenal sebagai tools ethical hacking.
Distro ini didesain dengan cukup minimalis menggunakan Desktop
Environment (DE) XFCE. BackBox cukup cepat, efektif, dan mudah
dikustomisasi. Selain itu, juga mempunyai fitur yang cukup lengkap dengan
bantuan beberapa komunitas aktif yang tersebar di internet.
3. Parrot
Security OS
Sistem Operasi Parrot Security merupakan distro yang masih
tergolong baru. Frozenbox sebagai pengembang distro ini berhasil membawa Parrot
menjadi salah satu distro Linux yang cukup lengkap untuk hacking dan forensik.
Target dari penggunaan Parrot Security adalah pengguna yang
ingin menggunakan sistem penetration testing dengan environment yang
nyaman dan anonimitas online serta sistem yang terenkripsi.
Seperti distro hacking dan forensik lainnya, Parrot Security
juga bagian dari Debian dan menggunakan MATE sebagai desktop environment-nya.
Hampir seluruh tool penetration testing tersedia di distro ini, tentu saja
dengan beberapa kustomisasi khusus oleh Frozenbox Network. Anda bisa
mendapatkan distro ini dengan versi update Rolling Release.
Distro Linux Untuk
Anak
1. Edubuntu
Edubuntu merupakan distro versi pendidikan dari Ubuntu.
Distro ini tentu saja gratis. Distro inilah adalah hasil kerjasama antara para
guru dan pendidik. Canonical mengembangkan distro versi pendidikan yang mudah
digunakan oleh anak-anak. Mereka mengembankan distro ini supaya dapat dengan
mudah mengajarkan teknologi kepada anak-anak di sekolah dan khususnya di rumah.
Edubuntu sangat mudah diajarkan dan dipelajari.
Meskipun Edubuntu tidak terlalu banyak dikenal, inilah
contoh komunitas yang cukup peduli terhadap dunia pendidikan. Apalagi komunitas
ini terdiri dari kumpulan murid, guru, para orang tua, bahkan seorang hacker
yang mempercayai bahwa belajar dan pengetahuan harus dapat diakses oleh siapa
saja yang ingin meningkatkan kemampuan mereka di seluruh dunia.
2. Sugar
On A Stick-SOAS
Sugar merupakan salah satu Linux yang terbaik untuk anak.
Distro Linux berasal dari pengembangan Fedora. Fakta yang paling menarik adalah
Anda dapat menggunakan distro ini sebagai desktop environment di pc dan juga
dapat mengunduhnya untuk dipasang di USB.
Itulah yang menjadi alasan kenapa Sugar lebih terkenal
dengan nama Sugar On A Stick (SOAS). SOAS merupakan sistem operasi yang dapat
berjalan dengan Live USB dari Fedora. Anda bisa menggunakan distro ini untuk
mengajarkan anak-anak mengenai teknologi informasi khususnya Linux itu sendiri.
Bagi Anda yang bekerja sebagai guru atau pengajar di sekolah
dasar, distro ini wajib Anda coba untuk mendukung proses belajar mengajar.
Selain itu, Anda bisa mengenalkan teknologi kepada murid-murid secara langsung
dengan mudah.
3. Debian
Edu / Skolelinux
Anda juga dapat menginstall Skolelinux atau DebianEdu
sebagai Linux terbaik untuk anak-anak. Hal pertama yang perlu Anda ketahui,
DebianEdu dan Skolelinux merupakan dua sistem operasi yang berbeda yang
dikembankan untuk anak. Hanya saja DebianEdu dan Skolelinux merupakan distro
yang dikembangkan untuk anak-anak.
Kedua distro tersebut berasal dari pengembangan Debian. Nama
Skolelinux sendiri berasal dari bahasa Norwegia ‘Skole’ yang berarti ‘sekolah’.
Pengembangan distro ini memang untuk sekolah sehingga guru atau pengajar dapat
mengajari murid-muridnya dengan mudah.
Semoga bermanfaat
Daftar pustaka
Nugraha, Hilman Mulya. 2020. Ini Dia Macam-Macam Distro Linux Paling Populer Saat Ini. https://carisinyal.com/macam-macam-distro-linux/.
Diakses pada 15 Februari 2021 pukul 10.34 WIB.
Yasin K. 2019. 20+
Distro Linux Terbaik Untuk Hacking, Server & Edukasi. https://www.niagahoster.co.id/blog/distro-linux-terbaik/.
Diakses pada 15 Februari 2021 pukul 10.34 WIB.
Istiqomah. 2021. Distro
Linux. https://istidotqom.blogspot.com/2021/02/distro-linux.html Diakses pada 15 Februari 2021 pukul
10.34 WIB.
Komentar
Posting Komentar